Anda penyuka buku? Atau, mungkin belum. Tidak masalah karena Anda pasti hafal dengan buku yang akan saya sebutkan. Novel Harry Potter Saga. Baik pencinta buku maupun bukan, pasti akan langsung tahu buku yang dimaksud.
Harry Potter adalah buku perdana karangan Joanne Kathleen Rowling (JK Rowling). Seorang single parent miskin beranak satu yang bergantung pada tunjangan pemerintah Inggris.
Awalnya, Rowling bekerja sebagai sekretaris di sebuah perusahaan. Namun, karena lebih sering melamun dan membuat kisah-kisahnya sendiri, Rowling pun dikeluarkan dari pekerjaannya. Dalam kondisi miskin dan bercerai, Rowling membuat kisah Harry Potter di sebuah café. Beruntung, pemilik café berbaik hati memberikan tempat duduk untuk Rowling menulis tanpa memintanya memesan lebih dari secangkir kopi.
Dan, Kisah pun Bergulir
Senang karena naskahnya selesai, Rowling pun menawarkan kisah tersebut pada seorang agen. Namun, naskah itu ditolak mentah-mentah. Tidak putus asa, Rowling menawarkan pada agen berikutnya. Agen kedua yang dihubungi Rowling bersedia untuk mencarikan penerbit bagi karya pertamanya.
Seri Harry Potter pertama terbit pada 1997 berjudul Harry Potter and The Philosopher Stone (dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan Harry Potter dan Batu Bertuah). Siapa sangka, ternyata buku itu langsung disukai masyarakat Inggris. Pesanan membludak hingga menyebabkan beberapa toko buku kehabisan stok.
Booming Harry Potter pun terjadi. Rowling sendiri yang tidak mengharap terlalu banyak, sangat terkejut atas sambutan hangat untuk tokoh rekaannya. Semua anak di Inggris mencintai Harry yang kurus, miskin, dan tertindas.
Buku Harry Potter dibuat sebanyak tujuh seri. Semuanya menjadi best seller di seluruh dunia. Rowling sendiri menerima begitu banyak penghargaan untuk bukunya, dan berturut-turut Harry Potter masuk di peringkat atas buku terlaris di Inggris dan Amerika, juga beberapa negara Eropa.
Setiap buku Harry Potter akan terbit, semua orang sudah antre di toko buku untuk mendapat cetakan perdananya. Pernah juga ada kasus di mana satu kontainer berisi cetakan Harry Potter raib dicuri orang.
Petualangan di Layar Kaca
Warner Bros melihat kesempatan tersebut dan kemudian membeli hak ciptanya dan mengangkat kisah ini ke layar kaca. Harry Potter pun semakin terkenal.
Beberapa pengamat buku memperkirakan Harry Potter akan tetap terdengar gaungnya sampai seratus tahun yang akan datang. Kedudukannya setara dengan kisah-kisah klasik seperti karya roman Shakespeare, Charles Dickens, Homer, dan beberapa pengarang klasik lainnya.
Harry Potter adalah buku perdana karangan Joanne Kathleen Rowling (JK Rowling). Seorang single parent miskin beranak satu yang bergantung pada tunjangan pemerintah Inggris.
Awalnya, Rowling bekerja sebagai sekretaris di sebuah perusahaan. Namun, karena lebih sering melamun dan membuat kisah-kisahnya sendiri, Rowling pun dikeluarkan dari pekerjaannya. Dalam kondisi miskin dan bercerai, Rowling membuat kisah Harry Potter di sebuah café. Beruntung, pemilik café berbaik hati memberikan tempat duduk untuk Rowling menulis tanpa memintanya memesan lebih dari secangkir kopi.
Dan, Kisah pun Bergulir
Senang karena naskahnya selesai, Rowling pun menawarkan kisah tersebut pada seorang agen. Namun, naskah itu ditolak mentah-mentah. Tidak putus asa, Rowling menawarkan pada agen berikutnya. Agen kedua yang dihubungi Rowling bersedia untuk mencarikan penerbit bagi karya pertamanya.
Seri Harry Potter pertama terbit pada 1997 berjudul Harry Potter and The Philosopher Stone (dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan Harry Potter dan Batu Bertuah). Siapa sangka, ternyata buku itu langsung disukai masyarakat Inggris. Pesanan membludak hingga menyebabkan beberapa toko buku kehabisan stok.
Booming Harry Potter pun terjadi. Rowling sendiri yang tidak mengharap terlalu banyak, sangat terkejut atas sambutan hangat untuk tokoh rekaannya. Semua anak di Inggris mencintai Harry yang kurus, miskin, dan tertindas.
Buku Harry Potter dibuat sebanyak tujuh seri. Semuanya menjadi best seller di seluruh dunia. Rowling sendiri menerima begitu banyak penghargaan untuk bukunya, dan berturut-turut Harry Potter masuk di peringkat atas buku terlaris di Inggris dan Amerika, juga beberapa negara Eropa.
Setiap buku Harry Potter akan terbit, semua orang sudah antre di toko buku untuk mendapat cetakan perdananya. Pernah juga ada kasus di mana satu kontainer berisi cetakan Harry Potter raib dicuri orang.
Petualangan di Layar Kaca
Warner Bros melihat kesempatan tersebut dan kemudian membeli hak ciptanya dan mengangkat kisah ini ke layar kaca. Harry Potter pun semakin terkenal.
Beberapa pengamat buku memperkirakan Harry Potter akan tetap terdengar gaungnya sampai seratus tahun yang akan datang. Kedudukannya setara dengan kisah-kisah klasik seperti karya roman Shakespeare, Charles Dickens, Homer, dan beberapa pengarang klasik lainnya.
0 komentar:
Post a Comment