Pages

Saturday, December 25, 2010

harry potter ke 7

Meninggalkan rumah Dursley

Harry Potter memasuki umur 17 tahun di mana ia mencapai umur kedewasaan secara dunia sihir. Sebelum berumur 17 tahun, Harry masih terlindung dari Voldemort selama ia tinggal di rumah keluarga Dursley yang memiliki pertalian darah dengannya. Dengan memasuki umur kedewasaannya, mantera itu akan terangkat dengan sendirinya dan mengharuskan Harry untuk melindungi dirinya sendiri.
Atas informasi dari Severus Snape, Lord Voldemort dan para pengikutnya mengetahui informasi mengenai akan terangkatnya mantera perlindungan ini dan berencana untuk menyergap Harry ketika ia akan meninggalkan rumah keluarga Dursley. Voldemort juga sedang mencari tongkat sihir baru yang dapat mengatasi tongkat sihir Harry. Sesaat sebelum mantera perlindungan Harry berakhir, keluarga Dursley diamankan ke tempat yang dirahasiakan, dan beberapa anggota Orde Phoenix tiba untuk mengawal Harry ke tempat yang aman. Enam orang menyamar sebagai Harry, tapi Harry yang asli ketahuan dalam perjalanan dan diserang oleh Voldemort dan para Pelahap Mautnya. Harry berhasil melarikan diri ke rumah keluarga Weasley, the Burrow, tapi Hedwig dan Mad-Eye Moody terbunuh dalam pertempuran.
Beberapa hari kemudian, Menteri Sihir Rufus Scrimgeour tiba di kediaman Weasley dan memberikan warisan Dumbledore untuk mereka: Deluminator untuk Ron (alat seperti korek api yang dapat memadamkan/menyalakan cahaya); buku cerita anak-anak penyihir untuk Hermione; dan untuk Harry, pedang Godric Gryffindor dan Snitch pertama yang ditangkap Harry dalam pertandingan Quidditch pertamanya. Namun demikian, pedang Gryffindor ditahan oleh Menteri Sihir, karena kementerian berpendapat bahwa pedang tersebut bukanlah milik Dumbledore. Belakangan, dari Snitch itu muncul sebuah petunjuk yang ditulis oleh Dumbledore: "Aku membuka pada penutup" (bahasa Inggris: "I open at the close"). Walaupun ketiganya belum dapat mengetahui mengapa Dumbledore meninggalkan masing-masing mereka benda-benda tersebut, mereka mempercayai bahwa benda-benda itu dimaksudkan entah bagaimana untuk membantu mereka menemukan [horcrux]-horcrux Voldemort.

 Pencarian Horcrux

Dalam resepsi pernikahan Bill Weasley dan Fleur Delacour, Patronus dari Kingsley Shacklebolt muncul dengan peringatan bahwa Kementerian Sihir telah jatuh dan para Pelahap Maut sedang mendatangi mereka. Harry, Ron, dan Hermione melarikan diri dengan berdisapparate, dan akhirnya berlindung di markas besar Orde Phoenix yang telah ditinggalkan di Grimmauld Place nomor dua belas, rumah yang diwarisi Harry dari Sirius Black. Di rumah ini, Harry mendapati bahwa ternyata adik Sirius, Regulus yang tewas oleh Voldemort, memiliki nama Regulus Arcturus Black yang berinisial sama dengan "R.A.B." yakni orang yang mengambil Horcrux liontin Salazar Slytherin dari gua pinggir laut yang tersembunyi.[HP6] Hermione teringat pernah melihat sebuah liontin di antara barang-barang milik Kreacher, peri rumah di tempat itu. Kreacher merujuk Mundungus Fletcher yang mengakui telah mencuri liontin itu dari si peri rumah dan menggunakannya untuk menyogok Dolores Umbridge. Yakin bahwa liontin itu salah satu Horcrux yang sedang mereka cari, ketiganya memasuki Kementerian Sihir menggunakan samaran Ramuan Polijus. Mereka berhasil mengambil liontin itu dari leher Umbridge tanpa disadarinya, tapi tempat persembunyian mereka di Grimmauld Place berhasil diketahui musuh.
Ketiga sahabat itu melarikan diri. Mereka tidak berhasil membuka apalagi menghancurkan liontin itu, dan bergantian memakai liontin itu untuk menjaganya. Mereka juga berhasil mengetahui bahwa pedang "warisan Dumbledore" yang ditahan oleh kementerian sebenarnya adalah pedang tiruan; dan bahwa pedang Gryffindor yang aslilah yang dapat menghancurkan Horcrux-Horcrux itu. Harry hendak mencari pedang itu, tapi Ron, yang khawatir akan keamanan keluarga dan kecewa karena ternyata Harry tidak memiliki rencana apa pun dari Dumbledore, meninggalkan Harry dan Hermione. Keduanya kemudian pergi ke Godric's Hollow untuk mencari pedang itu. Di sana, mereka disergap oleh Voldemort dan Nagini. Ketika mereka berhasil melarikan diri, Hermione tanpa sengaja mematahkan tongkat sihir Harry.
Di Hutan Dean, Harry melihat sebuah Patronus berbentuk Rusa betina di dekat tempat mereka berkemah. Patronus itu membawanya ke sebuah kolam es berisikan pedang Gryffindor. Ketika Harry berusaha untuk menyelam ke dalam kolam es untuk mengambil pedang tersebut, Horcrux liontin yang dikenakannya tiba-tiba mengetat dan berusaha mencekik lehernya. Ron, yang menggunakan Deluminator untuk mencari Harry dan Hermione, tiba dan berhasil menyelamatkan Harry dari tenggelam di kolam itu, mengambil pedang, dan kemudian berhasil menghancurkan liontin itu. Ron memperingatkan Harry dan Hermione bahwa nama Voldemort sekarang telah menjadi dimanterai Tabu - sehingga orang yang berani menyebut nama itu akan menyebabkan tempatnya bersembunyi akan tersingkap..

 Relikui Kematian

Simbol Relikui Kematian (the Deathly Halows)
Ketiga sahabat pergi mengunjungi Xenophilius Lovegood, ayah Luna, untuk menanyakan mengenai simbol yang pernah mereka lihat dari tato Xenophilius dan simbol yang sama dengan simbol yang ada di buku anak-anak milik Hermione. Lovegood menyatakan bahwa simbol itu adalah simbol dari Relikui Kematian (the Deathly Hallows), tiga benda legendaris yang dapat menaklukkan kematian: Tongkat sihir Elder (Elder Wand), Batu Kebangkitan (Sorcerer Stone), dan Jubah Gaib. Ketika ditekan mengenai keberadaan Luna, Lovegood mengakui bahwa para Pelahap Maut telah menculik putrinya; dan bahwa ia juga telah memberitahu Kementerian Sihir (yang telah dikontrol oleh para Pelahap Maut) mengenai keberadaan ketiganya; namun mereka berhasil melarikan diri.
Beberapa pemburu harta karun menangkap ketiganya di perkemahan mereka setelah Harry secara ceroboh menyebut nama Voldemort. Mereka dipenjarakan di rumah keluarga Malfoy, bersama-sama dengan Luna Lovegood, Dean Thomas, Ollivander si pembuat tongkat sihir, dan goblin Griphook. Ketika menemukan pedang Gryffindor di antara milik mereka, Bellatrix Lestrange mencurigai bahwa mereka telah mencuri masuk ke tempat penyimpanan miliknya di Bank Gringott. Bellatrix menyiksa Hermione untuk mendapatkan informasi. Dobby berapparate ke penjara bawah tanah tempat mereka semua disekap dan menyelamatkan mereka. Petter Pettigrew turun ke bawah tanah untuk menyelidiki kegaduhan dan mencekik Harry, yang mengingatkan bahwa Pettigrew berhutang nyawa kepadanya.[HP3] Cengkeraman Pettigrew melemah, tangan peraknya terlepas dan mencekik tuannya sendiri sampai mati sebagai balasan hutang nyawa itu. Harry dan Ron berlarian menaiki tangga untuk menyelamatkan Hermione. Ron melucuti Bellatrix sementara Harry mengalahkan dan mengambil tongkat sihir Draco. Dobby muncul kembali dan mereka berempat berapparate ke rumah Bill dan Fleur Weasley. Sesaat sebelum mereka menghilang, Bellatrix melemparkan pisau dan secara fatal menembus tubuh Dobby.
Di kediaman Bill, Ollivander membenarkan akan keberadaan Tongkat Elder itu. Ia juga mengungkapkan bahwa sebuah tongkat sihir dapat memilih untuk berganti ke tuan yang baru jika pemiliknya dikalahkan atau dilucuti. Tindakan Bellatrix meyakinkan ketiga sahabat itu bahwa ada Horcrux lain yang disembunyikan di lemari besi Lestrange. Dengan bantuan Griphook, mereka memasuki Gringotts dan berhasil mengambil Horcrux yang lainnya, Piala Helga Hufflepuff. Griphook mencuri pedang Gryffindor, karena menganggap bahwa pedang itu sesungguhnya adalah milik kaum Goblin, dan ketiga sahabat berhasil melarikan Horcrux Piala itu. Dengan kejadian ini, Voldemort, yang berhasil mencuri Tongkat Elder dari makam Dumbledore, menyadari sepenuhnya bahwa Harry Potter dan sahabat-sahabatnya sedang mencari dan menghancurkan Horcrux-Horcruxnya. Secara tidak sengaja, pikiran Harry terhubung dengan pikiran Voldemort yang mengungkapkan bahwa ada satu lagi Horcrux yang disembunyikan di Hogwarts. Harry segera menyadari bahwa Horcrux di Hogwarts ini adalah Mahkota Rowena Ravenclaw.

 Pertempuran Hogwarts

Di Hogsmeade, Aberforth Dumbledore membantu Harry, Ron, dan Hermione untuk menyelinap masuk ke Hogwarts. Harry memperingatkan para staf pengajar Hogwarts bahwa Voldemort akan segera datang menyerbu. Orde Phoenix, Laskar Dombledore, para pelajar, dan banyak alumni Hogwarts tiba di sana ketika para pengikut Voldemort tiba menyerang. Pertempuran ini memakan banyak korban, di antaranya adalah Fred Weasley, Remus Lupin, Nymphadora Tonks, dan Colin Creevey. Sementara Harry mencari Horcrux Mahkota itu, Ron dan Hermione memasuki Kamar Rahasia untuk mengambil taring ular Basilisk yang dahulu dibunuh oleh Harry.[HP2] Hermione menggunakan taring itu untuk menghancurkan Horcrux Piala Hufflepuff. Dalam pencarian itu, Harry kemudian teringat bahwa ia pernah melihat Mahkota itu di Kamar Kebutuhan. Di kamar itu, ketiganya diserang oleh Malfoy, Crabbe, dan Goyle. Crabbe mempergunakan mantera Fiendfyre yang sangat kuat yang malah membunuh dirinya sendiri dan juga menghancurkan mahkota itu.
Pikiran Harry terhubung dengan pikiran Voldemort kembali, dan ketiganya segera pergi ke Shrieking Shack. Mereka mendengar Voldemort memberitahu Snape bahwa Tongkat Elder tidak dapat digunakannya dengan baik dikarenakan Snape telah menjadi tuan atas Tongkat itu setelah Snape membunuh pemilik Tongkat itu sebelumnya, Albus Dumbledore.[HP6] Voldemort yakin bahwa dengan membunuh Snape maka Tongkat itu akan menjadi miliknya seutuhnya. Ia menyuruh Nagini untuk membunuh Snape, kemudian pergi ke Hogwarts. Ketika Snape sedang jatuh sekarat, ia memberikan Harry memorinya. Memori ini kemudian mengungkapkan bahwa Snape, sekalipun tidak sepenuhnya baik, adalah orang yang setia kepada Dumbledore, didorong oleh cinta seumur hidupnya kepada ibu Harry, Lily Potter. Dumbledore, yang hidupnya sudah tidak lama lagi akibat kutukan yang mengenainya dari Horcrux Cincin Gaunt, telah menyuruh Snape untuk membunuh Dumbledore bila perlu, untuk melindungi peranan Snape dalam Orde Phoenix dan juga untuk menggantikan Draco Malfoy yang ditugasi Voldemort untuk membunuh kepala sekolahnya. Adalah Snape juga yang mengirimkan Patronus Rusa betina yang mengantar Harry ke pedang Gryffindor. Memori itu juga mengungkapkan bahwa Harry sendiri adalah Horcrux — Voldemort tidak akan dapat dibunuh selama Harry masih hidup.
Pasrah akan nasibnya, Harry pergi seorang diri ke Hutan Terlarang di mana Voldemort telah menunggu. Dalam perjalan itu, Harry menemukan petunjuk dari Snitch, yang membuka dan di dalamnya terdapat Batu Kebangkitan. Harry memanggil arwah dari orang tuanya, Sirius Black dan Remus Lupin, yang menenangkan dan menemaninya ke tempat Voldemort. Ia kemudian membiarkan kutukan Voldemort, Avada Kedavra, mengenai dirinya. Harry terbangun di suatu tempat seperti di dunia lain dan tidak yakin apakah ia masih hidup atau sudah mati. Albus Dumbledore muncul dan menjelaskan bahwa bagian jiwa Voldemort yang berada di dalam diri Harry telah dihancurkan oleh kutukan pembunuh itu. Ia menjelaskan juga bahwa seperti Voldemort tidak dapat dibunuh sementara bagian jiwanya masih tersisa, maka Harry juga tidak dapat dibunuh sementara darahnya masih mengalir di tubuh Voldemort. Harry, yang berhasil "mengalahkan maut" dengan menyatukan ketiga Relikui Kematian, mendapat pilihan untuk "meninggalkan dunia" atau kembali hidup di dunia.
Harry memilih hidup kembali, tapi ia berpura-pura telah tewas. Voldemort menyuruh Hagrid untuk membawa Harry ke Hogwarts sebagai tanda kemenangan. Ketika pertempuran memanas kembali, Harry memakai Jubah Gaib. Neville menarik pedang Gryffindor dari Topi Seleksi dan berhasil memenggal kepala Nagini, menghancurkan Horcrux terakhir. Penduduk desa Hogsmeade, para Centaurus dari hutan, dan para peri rumah Hogwarts ikut dalam pertempuran melawan para Pelahap Maut, yang mulai berbalik kalah unggul dalam jumlah. Di dalam kastil, McGonagall, Kingsley, dan Slughorn berduel melawan Voldemort; sementara Ginny, Hermione, dan Luna melawan Bellatrix Lestrange. Ketika sebuah kutukan pembunuh hampir mengenai Ginny, Molly Weasley terjun ke pertempuran, mendorong para gadis menjauh, dan dengan sengit bertempur dengan Bellatrix. Ia berhasil membunuh Bellatrix dengan manteranya. Harry menampakkan dirinya kembali dan menantang Voldemort. Harry berhasil menyimpulkan bahwa Voldemort bukanlah pemilik sejati dari Tongkat Elder. Ketika Draco Malfoy melucuti Dumbledore di Menara Astronomi, Draco tanpa sadar telah menjadi pemilik Tongkat Elder; dan ketika Harry belakangan merebut tongkat Draco setelah mengalahkannya, ia sendiri menjadi pemilik baru yang sejati dari Tongkat Elder. Voldemort melemparkan Kutukan Pembunuh kepada Harry yang dilawan Harry dengan Mantera Pelucutan Senjata; namun Tongkat Elder melindungi tuannya sehingga kutukan Voldemort memantul dan berbalik membunuh Voldemort sendiri.
Setelah pertempuran berakhir, Harry mendatangi lukisan Dumbledore. Ia memberitahu bahwa ia akan menyimpan Jubah Gaib itu, tapi untuk mencegah ketiga Relikui Kematian itu bersatu kembali, Batu Kebangkitan akan dibiarkan di tempat ia terjatuh di Hutan Terlarang, dan Tongkat Elder akan dikembalikan ke makam Dumbledore. Jika Harry kelak meninggal tanpa terkalahkan, maka kekuatan Tongkat Elder akan padam seiring dengan kematiannya. Lukisan Dumbledore menganggukkan persetujuannya. Sebelum menempatkan Tongkat Elder kembali ke makam itu, Harry mempergunakannya untuk memperbaiki tongkat sihirnya sendiri yang patah, karena Harry merasa lebih nyaman menggunakan tongkat miliknya sendiri.

 Epilog

Sembilan belas tahun kemudian, Harry telah menikah dengan Ginny Weasley, dan mereka memiliki tiga anak bernama James Sirius, Albus Severus, dan Lily Luna. Ron dan Hermione juga menikah dan memiliki dua anak, Rose dan Hugo. Keluarga-keluarga itu bertemu di Stasiun King's Cross, di mana Albus akan memasuki tahun pertamanya bersekolah di Hogwarts. James, anak pertama mereka, sudah bersekolah di Hogwarts, sementara Lily baru akan masuk ke Hogwarts dua tahun kemudian.
Anak baptis Harry yang berumur sembilan belas tahun, Teddy Lupin, ditemukan berpapasan dengan Victoire Weasley (putri Bill dan Fleur) di salah satu kompartemen kereta. Teddy tampaknya sangat dekat dengan keluarga Potter, dengan perkataan Harry, "Ia sudah datang untuk makan malam bersama empat kali seminggu."
Harry juga melihat Draco Malfoy dan istrinya bersama putra mereka, Scorpius. Malfoy menganggukkan kepala singkat ke Harry, kemudian pergi.
Harry menenangkan Albus, yang khawatir akan masuk ke Slytherin. memberitahu bahwa Severus Snape, dari mana nama Severus diambil, adalah seorang Slytherin dan ia adalah orang yang paling berani yang pernah ditemuinya. Harry juga membocorkan bahwa Topi Seleksi akan mengikuti pilihan seseorang.
Neville Longbottom telah menjadi guru Herbologi dan berteman baik dengan Harry.
Buku ini diakhiri dengan pengungkapan bahwa bekas luka Harry tidak pernah sakit lagi selama sembilan belas tahun sejak Pangeran Kegelapan dikalahkan, dan semuanya berjalan dengan baik.

 Komentar dan suplemen dari Rowling

Dalam sebuah wawancara[8] dan online chat,[9][10][11] Rowling memberikan informasi tambahan mengenai masa depan dari para tokoh utama yang tidak jadi dituliskannya di bagian epilog. Ia menyatakan:
  • Harry menjadi seorang Auror di Kementerian Sihir dan kemudian diangkat sebagai Kepala Departemennya. Ia tetap menyimpan motor Sirius yang sudah diperbaiki oleh Arthur Weasley, tapi ia sudah tidak lagi bisa berbicara Parseltongue setelah hancurnya bagian jiwa Voldemort yang ada di dalam dirinya.
  • Ginny Weasley bermain untuk tim Quidditch Inggris dan Irlandia, Holyhead Harpies selama beberapa waktu, dan kemudian menjadi jurnalis kepala untuk Quidditch di Daily Prophet.
  • Ron bekerja selama beberapa saat bersama George di tokonya, Weasleys' Wizard Wheezes, dan belakangan menyusul Harry menjadi Auror.
  • Hermione menemui orang tuanya di Australia dan menarik Mantera Perubahan Memori yang dikenakannya kepada mereka. Ia pada mulanya bekerja di Kementrian Sihir pada Departemen Pengaturan dan Pengawasan Makhluk Gaib, secara besar-besaran memperbaiki kehidupan para peri-rumah dan makhluk sejenisnya. Ia belakangan pindah ke Departemen Pelaksanaan Hukum Sihir dan membantu menghapuskan hukum yang sangat pro-darah murni.
  • Rowling menjelaskan bahwa Albus Dumbledore adalah seorang yang berorientasi gay tetapi mengalami cinta tak berbalas dengan Gellert Grindelwald.[12]
Rowling juga menceritakan tentang masa depan para tokoh lainnya:
  • George Weasley menjalankan toko leluconnya yang sangat berhasil, yang dibantu Ron pada awalnya. George menamai anak pertamanya Fred, mengikuti kembarannya yang telah tewas.
  • Luna Lovegood berpetualang ke berbagai tempat di dunia untuk mencari makhluk-makhluk yang aneh dan unik. Ia akhirnya menikah dengan Rolf, cucu dari seorang naturalis terkenal, Newt Scamander, penulis buku Hewan-hewan Fantastis dan Di Mana Mereka Bisa Ditemukan.[11] Majalah sihir milik ayahnya, The Quibbler, telah kembali ke kondisi biasanya yang "memuat berita-berita aneh" dan dihargai untuk humornya yang tak disengaja.
  • Firenze diterima kembali ke kawanannya, yang akhirnya mengakui bahwa kecenderungannya yang pro-manusia bukanlah sesuatu yang memalukan tetapi terhormat.
  • Dolores Umbridge ditahan, diinterogasi, dan dipenjarakan atas kejahatan terhadap para penyihir kelahiran Muggle.
  • Cho Chang menikahi seorang Muggle.[13]
  • Neville Longbottom akhirnya menikah dengan Hannah Abbott.[14]
Terjadi perubahan besar di dunia sihir secara luas:
  • Kingsley Shacklebolt menjadi Menteri Sihir, dengan Percy Weasley yang bekerja di bawahnya sebagai pejabat tinggi. Salah satu reformasi yang dibuat oleh Shacklebolt, Azkaban tidak lagi mempergunakan Dementor sebagai penjaganya. Hasilnya, dunia menjadi "tempat yang lebih cerah".
  • Harry, Ron, dan Hermione juga telah mewarnai perubahan Kementerian menurut kemampuan mereka masing-masing.
  • Di Hogwarts, Asrama Slytherin menjadi lebih cerah dan tidak lagi menjadi kubu darah-murni sebagaimana yang pernah terjadi sebelumnya. Namun demikian, reputasi gelapnya tetap ada.
  • Kutukan Voldemort atas posisi Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam juga turut lenyap menyusul kematiannya, sehingga sekarang sudah ada guru Pertahanan yang permanen.
  • Lukisan Snape, yang sebentar saja menjabat Kepala Sekolah Hogwarts setelah kematian Dumbledore, tidak muncul di dinding kantor kepala sekolah karena ia meninggalkan posnya. Harry berusaha untuk melobi agar lukisan Snape ditambahkan di sana, dan mengungkapkan kepada semua orang akan kesetiaan Snape yang sesungguhnya.

 Ringkasan cerita di sampul buku

Sampul depan versi Britania Raya
Harry Potter and the Deathly Hallows.jpg Deathly hallows adult cover.PNG
Edisi anak-anak Edisi dewasa
Sampul depan dan belakang
Sampul edisi anak-anak
Edisi anak-anak
Sampul edisi dewasa
Edisi dewasa

 Edisi Britania Raya

Gambar-gambar sampul buku Harry Potter and the Deathly Hallows disertai dengan ringkasan cerita di bagian dalam dan belakang sampul luarnya[15]:
Di bagian dalam sampul:
Harry dibebani dengan tugas yang gelap, berbahaya, dan tampak mustahil: mencari dan menghancurkan Horcrux-Horcrux Voldemort yang tersisa. Tidak pernah Harry merasa sangat kesepian, atau menghadapi masa depan yang sangat suram. Namun Harry harus menemukan kekuatan di dalam dirinya sendiri untuk menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya. Ia harus meninggalkan kehangatan, keamanan, dan persahabatan di The Burrow dan pergi tanpa takut atau keraguan menjalani garis yang tidak ditawar lagi. Dalam seri ketujuh, terakhir, dari serial Harry Potter, J.K. Rowling dengan cara yang spektakuler membuka selubung atas jawaban dari berbagai pertanyaan yang telah sangat ditunggu-tunggu. Kisah yang memikat, dianyam dengan lompatan, tikungan, dan putaran yang mendebarkan hati, menegaskan bahwa penulis adalah seorang ratu cerita, yang bukunya akan dibaca, dibaca lagi, dan terus-menerus dibaca.
Di sampul belakang:
Harry menunggu di Privet Drive. Orde Phoenix datang untuk mengawalnya pergi tanpa tercium oleh Voldemort dan para pendukungnya - jika mereka bisa. Tapi apa yang akan dilakukan Harry selanjutnya? Bagaimana ia bisa memenuhi tugas penting dan tampak mustahil yang ditinggalkan Profesor Dumbledore baginya?

Edisi Amerika Serikat

David Saylor, direktur seni di Scholastic, menggambarkan sampul edisi Amerika Serikat sebagai[16][17]:
Gambar ilustrasi
sampul depan dan belakang
Sampul edisi Scholastic
Edisi Amerika Serikat
Bangunan di sekeliling Harry menggambarkan dengan jelas kehancuran dan berbayang-bayang di belakangnya, kita dapat melihat ada orang-orang lainnya. Di sampul belakang, tangan seperti jaring laba-laba terulur ke arah Harry. Jika kita membuka buku ini kita akan menemukan sebuah gambar yang mantap dari Dia-Yang-Tak-Boleh-Disebutkan-Namanya, dengan matanya yang merah memancar, memandang dari balik jubahnya.
Mary GrandPré, perancang sampul dan ilustrator buku versi AS ini, tidak lagi menggunakan warna monokrom, sebagaimana dalam Orde Phoenix (warna biru) dan Pangeran Berdarah-Campuran (hijau). Ia kembali menggunakan warna-warni seperti pada keempat buku pertama.
Melihat keenam seri Harry Potter sebelumnya, versi Indonesia kemungkinan akan mempergunakan sampul yang sama dengan versi Amerika Serikat.

Chikungunya


Chikungunya berasal dari bahasa Swahili berdasarkan gejala pada penderita, yang berarti (posisi tubuh) meliuk atau melengkung (that which contorts or bends up), mengacu pada postur penderita yang membungkuk akibat nyeri sendi hebat (arthralgia). Nyeri sendi ini menurut lembar data keselamatan (MSDS) Kantor Keamanan Laboratorium Kanada, terutama terjadi pada lutut, pergelangan kaki serta persendian tangan dan kaki. Selain kasus demam berdarah yang merebak di sejumlah wilayah Indonesia, masyarakat direpotkan pula dengan kasus Chikungunya. Gejala penyakit ini termasuk demam mendadak yang mencapai 39 derajat C, nyeri pada persendian terutama sendi lutut, pergelangan, jari kaki dan tangan serta tulang belakang yang disertai ruam (kumpulan bintik-bintik kemerahan) pada kulit. Terdapat juga sakit kepala, conjunctival injection dan sedikit fotofobia.
Ujian serologi untuk Chikungunya tersedia di Universitas Malaya di Kuala Lumpur, Malaysia.
Tidak terdapat sebarang rawatan khusus bagai Chikungunya. Penyakit ini biasanya dapat membatasi diri sendiri dan akan sembuh sendiri. Perawatan berdasarkan gejala disarankan setelah mengetepikan penyakit-penyakit lain yang lebih berbahaya.
Penyebab Chikungunya
Penyebab penyakit ini adalah sejenis virus, yaitu Alphavirus dan ditularkan lewat nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk yang sama juga menularkan penyakit demam berdarah dengue. Meski masih "bersaudara" dengan demam berdarah, penyakit ini tidak mematikan. Penyakit Chikungunya disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Apakah penyakit ini juga disebabkan virus dengue? Lalu, apa bedanya dengan DBD dan bagaimana membedakannya? Penyakit Chikungunya disebabkan oleh sejenis virus yang disebut virus Chikungunya. virus Chikungunya ini masuk keluarga Togaviridae, genus alphavirus. Sejarah Chikungunya di Indonesia Penyakit ini berasal dari daratan Afrika dan mulai ditemukan di Indonesia tahun 1973.
Chikungunya di Indonesia
Penyakit ini pertama sekali dicatat di Tanzania, Afrika pada tahun 1952, kemudian di Uganda tahun 1963. Di Indonesia, kejadian luar biasa (KLB) Chikungunya dilaporkan pada tahun 1982, Demam Chikungunya di Indonesia dilaporkan pertama kali di Samarinda pada tahun 1973[1], kemudian berjangkit di Kuala Tungkal, Martapura, Ternate, Yogyakarta (1983), Muara Enim (1999), Aceh dan Bogor (2001). Sebuah wabah Chikungunya ditemukan di Port Klang di Malaysia pada tahun 1999, selanjutnya berkembang ke wilayah-wilayah lain. Awal 2001, kejadian luar biasa demam Chikungunya terjadi di Muara Enim, Sumatera Selatan dan Aceh. Disusul Bogor bulan Oktober. Setahun kemudian, demam Chikungunya berjangkit lagi di Bekasi (Jawa Barat), Purworejo dan Klaten (Jawa Tengah). Diperkirakan sepanjang tahun 2001-2003 jumlah kasus Chikungunya mencapai 3.918 jiwa dan tanpa kematian yang diakibatkan penyakit ini.
Gejala penderita Chikungunya
Gejala utama terkena penyakit Chikungunya adalah tiba-tiba tubuh terasa demam diikuti dengan linu di persendian. Bahkan, karena salah satu gejala yang khas adalah timbulnya rasa pegal-pegal, ngilu, juga timbul rasa sakit pada tulangtulang, ada yang menamainya sebagai demam tulang atau flu tulang. Gejala-gejalanya memang mirip dengan infeksi virus dengue dengan sedikit perbedaan pada hal-hal tertentu. virus ini dipindahkan dari satu penderita ke penderita lain melalui nyamuk, antara lain Aedes aegypti. virus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti ini akan berkembang biak di dalam tubuh manusia. virus menyerang semua usia, baik anak-anak maupun dewasa di daerah endemis. Secara mendadak penderita akan mengalami demam tinggi selama lima hari, sehingga dikenal pula istilah demam lima hari. Pada anak kecil dimulai dengan demam mendadak, kulit kemerahan. Ruam-ruam merah itu muncul setelah 3-5 hari. Mata biasanya merah disertai tanda-tanda seperti flu. Sering dijumpai anak kejang demam. Pada anak yang lebih besar, demam biasanya diikuti rasa sakit pada otot dan sendi, serta terjadi pembesaran kelenjar getah bening. Pada orang dewasa, gejala nyeri sendi dan otot sangat dominan dan sampai menimbulkan kelumpuhan sementara karena rasa sakit bila berjalan. Kadang-kadang timbul rasa mual sampai muntah. Pada umumnya demam pada anak hanya berlangsung selama tiga hari dengan tanpa atau sedikit sekali dijumpai perdarahan maupun syok. Bedanya dengan demam berdarah dengue, pada Chikungunya tidak ada perdarahan hebat, renjatan (shock) maupun kematian.

Friday, December 10, 2010

jk rowling

Nama Joanne Kathleen Rowling atau J.K. Rowling berkibar di kancah kesusastraan internasional setelah novel fantasi karyanya, Harry Potter, meledak di pasaran. Tujuh seri novel Harry Potter karyanya masuk dalam jajaran buku terlaris di dunia sepanjang masa.
Kepopuleran Rowling bermula pada Juni 1997, saat perusahaan penerbitan di Inggris, Bloomsbury, bersedia mempublikasikan seri pertama kisah rekaannya yaitu Harry Potter and the Philosopher’s Stone. Tak disangka, dalam hitungan bulan, buku itu berhasil menjadi buku terlaris di Britania Raya. Kesuksesan buku yang mengisahkan kehidupan Sekolah Sihir Hogward itu membuat Rowling semakin bersemangat menyelesaikan seri lanjutannya. Pada Juli 1998, ia meluncurkan buku seri keduanya yaitu Harry Potter and the Chamber of Secrets. Hanya dalam waktu sebulan buku seri kedua itu bertengger di peringkat satu buku terlaris di Inggris.
J.K. Rowling dan Novel karyanya, Harry Potter
Di puncak kesuksesan dua bukunya, Rowling meluncurkan seri ketiga berjudul Harry Potter and the Prisoner of Azkaban pada Juli 1999. Seri ketiga inipun langsung bertengger pada peringkat buku terlaris di Inggris hanya dalam tempo empat minggu. Daya pikat buku itu semakin kentara saat sebuah perusahaan penerbitan di Amerika Serikat, Scholastic, turut mempublikasikan buru seri pertama Rowling dengan judul Harry Potter and the Sorcerer’s Stone pada September 1998, seri kedua pada Juni 1999, dan seri ketiga pada September 1999.
Di Amerika, kisah Harry Potter mendulang sukses serupa. Pada 1999, tiga seri pertama Harry Potter bahkan sukses mengambil alih tiga tempat teratas dalam daftar ‘New York Times best-seller’. Kepopuleran buku Harry Potter pun menarik perhatian sejumlah perusahaan penerbitan di dunia. Buku itu diterjemahkan ke dalam 67 bahasa dan didistribusikan di lebih 200 negara.
Pada tahun 2000, perusahaan penerbitan di Indonesia, Gramedia Pustaka Utama, pun mulai mempublikasikan terjemahan dua seri pertama Harry Potter secara berurutan yaitu Harry Potter dan Batu Bertuah serta Harry Potter dan Kamar Rahasia. Terjemahan itu juga mendulang sukses di Indonesia. Dan, berlanjut dengan empat seri lainnya yaitu Harry Potter dan Tawanan Azkaban (2001), Harry Potter dan Piala Api (2001) , Harry Potter dan Orde Phoenix (2004), Harry Potter dan Pangeran Berdarah (2006), serta Harry Potter dan Relikui Kematian (2008).
Kisah Harry Potter menjadi perbincangan masyarakat dunia. Setiap seri lanjutannya selalu dinanti dengan cemas. Buku seri keempat Harry Potter and the Goblet of Fire dan buku seri kelima Harry Potter and the Order of The Phoenix bahkan dinobatkan sebagai buku paling laris sepanjang sejarah , memecahkan seluruh rekor penjualan buku di dunia. Kesuksesan serial Harry Potter kian tak terbendung. Buku seri keenam Harry Potter and the Half-Blood Prince yang dipublikasikan Juli 2005, dan buku seri penutup Harry Potter and the Deathly Hallows yang dipublikasikan Juli 2007 juga meraih prestasi penjualan yang spektakuler. Buku seri penutup menjadi buku dengan proses penjualan tercepat dengan angka lebih dari 375 juta kopi di seluruh dunia.
Kisah Harry Potter bagai sihir di seluruh dunia. Kesuksesan penjualan novel fantasi Rowling itu juga dibarengi dengan kesuksesan enam film yang diadaptasi dari setiap seri Harry Potter. Hanya seri terakhir Harry Potter and the Deathly Hallows yang belum dirilis. Film penutup Harry Potter itu dijadwalkan rilis tahun 2010.
Kesuksesan enam film yang selalu bertengger di box office itu tentunya juga mengibarkan nama para pemainnya seperti Daniel Radcliffe, Rupert Grint, dan Emma Watson, ke jajaran selebriti papan atas dunia.  Sukses film ini juga erat terkait dengan larisnya novelnya.

Belajar dari Kemiskinan

Imajinasi mengenai kisah Harry Potter muncul tanpa sengaja di benak Rowling sekitar tahun 1990, saat melakukan perjalanan dengan kereta dari Manchester ke London. Dari imajinasi awal itu, Rowling terus mengembangkannya dalam rangkaian cerita yang ditulis manual dengan tangan. Imajinasi wanita lulusan Sastra Prancis Universitas Exeter itu terus mengalir di tengah kesibukannya sebagai guru Bahasa Inggris di Portugal. Ketika pada 1992 Rowling menikah dengan seorang wartawan Portugis dan memiliki anak perempuan, Jessica yang lahir pada 1993.
Semangat menyelesaikan kisah Harry Potter justru tumbuh subur setelah Rowling mengalami perceraian, sesaat setelah putri sulungnya lahir. Dalam kondisi perekonomian yang sangat buruk, Rowling mengajak putrinya menetap di Edinburgh. Mereka hidup dalam keterbatasan dengan subsidi dari pemerintah. Semangat Rowling untuk menyelesaikan kisah Harry Potter terpacu demi mempertahankan hidup bersama putrinya. Hampir setiap hari ia mengajak putrinya yang masih berusia beberapa bulan ke cafe untuk menulis. Kebetulan pemilik café itu cukup berbaik hati membiarkan Rowling duduk berjam-jam mencari inspirasi di tempatnya hanya dengan memesan satu cangkir minuman.
Dan, akhirnya pada 1995 kisah Harry Potter seri pertama rampung. Rowling pun segera membuat salinan kisah itu dengan mesin ketik tua. Kondisi perekonomiannya yang buruk membuat Rowling tak sanggup membayar biaya fotokopi. Selanjutnya, ia berkeliling menawarkannya kepada sejumlah penerbit buku anak-anak. Baru pada 1996, perusahaan penerbitan Bloomsbury menyatakan kesediaannya membeli kisah Harry Potter, setelah sembilan perusahaan penerbitan lainnya menolak kisah itu. Namun, Bloomsburry mengingatkan Rowling agar tak berharap banyak dengan penjualan buku kisah untuk anak-anak. Paling-paling hanya cukup untuk membiaya kebutuhan rumah tangga. Apalagi masih banyak pembaca yang sentimen dengan penulis perempuan.
Pernyataan Bloomsburry pun sempat membuat Rowling merasa tak percaya diri. Dia pun meminta agar penerbit menyingkat nama depannya untuk menyamarkan identitasnya sebagai penulis wanita. Jadilah nama J.K. Rowling dalam bukunya, setelah ia menambahkan nama ibunya, Kathleen, sebagai nama tengah. Menjumpai penerbit yang bersedia mempublikasikan kisahnya sudah membuat Rowling bahagia. Sebab sejak awal, Rowling tak memiliki ekspektasi berlebih atas penjualan kisahnya. Tujuannya menulis buku hanya satu yaitu bertahan hidup bersama putrinya.
Namun kenyataan berkata lain. Kisah Harry Potter menjadi komoditas luar biasa di seluruh dunia. Kisah itu mendatangkan kekayaan yang luar biasa bagi Rowling. Kisah itu membuat Rowling bangkit dari keterpurukan. Di penghujung 2001, Rowling pun menikah kembali dengan Dr Neil Murray, dan melahirkan David Gordon Rowling Murray pada 2003, dan Mackenzie Jean Rowling Murray pada 2005.
Di tengah kesibukannya bersama Harry Potter, Rowling juga aktif di sejumlah kegiatan sosial. Sebagian penghasilannya di sumbangkan kepada sejumlah yayasan amal seperti UK Comic Relief Charity dan lembaga penelitian yang terlibat dalam penanganan penyakit multiple scerosis, penyakit yang merenggut nyawa ibunya pada 1990. Kini Rowling merasa menjadi wanita yang luar biasa beruntung karena bisa melakukan hal positif dari kecintaannya menulis. Setelah menuntaskan serial Harry Potter, ia berjanji akan tetap menulis. Bagi Rowling, tak ada yang lebih berharga daripada melihat antusiasme pembaca atas karyanya.
Lahir di Chipping Sodbury, Inggris, 31 Juli 1965, Rowling memang tumbuh sebagai wanita yang memiliki cita-cita kuat sebagai penulis. Sejak kecil, ia terbiasa menuangkan imajinasinya dalam bentuk tulisan. Bahkan, sebelum bekerja sebagai guru bahasa di Portugal, Rowling pernah dipecat dari pekerjaanya sebagai sekretaris gara-gara sibuk mengarang cerita saat sedang rapat. Harry Potter telah menyihir Rowling sebagai penulis paling kaya di Inggris, bahkan mungkin di dunia. Harry Potter juga sukses mendatangkan banyak penghargaan kelas internasional untuknya. Kisah Harry Potter sungguh mengubah hidup Rowling.
Novel Harry Potter juga sudah dibuat filmnya, nah berikut ini adalah film Harry Potter yang dirilis sesuai dengan urutan serial novelnya:
Harry Potter and the Philosopher's Stone
Harry Potter and the Chamber of Secrets.
Harry Potter and the Prisoner of Azkaban
Harry Potter and the Goblet of Fire
Harry Potter and the Order of The Phoenix
Harry Potter and the Half-Blood Prince
Harry Potter and the Deathly Hallows

Thursday, December 9, 2010

harry potter


Anda penyuka buku? Atau, mungkin belum. Tidak masalah karena Anda pasti hafal dengan buku yang akan saya sebutkan. Novel Harry Potter Saga. Baik pencinta buku maupun bukan, pasti akan langsung tahu buku yang dimaksud.
Harry Potter adalah buku perdana karangan Joanne Kathleen Rowling (JK Rowling). Seorang single parent miskin beranak satu yang bergantung pada tunjangan pemerintah Inggris.
Awalnya, Rowling bekerja sebagai sekretaris di sebuah perusahaan. Namun, karena lebih sering melamun dan membuat kisah-kisahnya sendiri, Rowling pun dikeluarkan dari pekerjaannya. Dalam kondisi miskin dan bercerai, Rowling membuat kisah Harry Potter di sebuah café. Beruntung, pemilik café berbaik hati memberikan tempat duduk untuk Rowling menulis tanpa memintanya memesan lebih dari secangkir kopi.
Dan, Kisah pun Bergulir
Senang karena naskahnya selesai, Rowling pun menawarkan kisah tersebut pada seorang agen. Namun, naskah itu ditolak mentah-mentah. Tidak putus asa, Rowling menawarkan pada agen berikutnya. Agen kedua yang dihubungi Rowling bersedia untuk mencarikan penerbit bagi karya pertamanya.  
Seri Harry Potter pertama terbit pada 1997 berjudul Harry Potter and The Philosopher Stone (dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan Harry Potter dan Batu Bertuah). Siapa sangka, ternyata buku itu langsung disukai masyarakat Inggris. Pesanan membludak hingga menyebabkan beberapa toko buku kehabisan stok.
Booming Harry Potter pun terjadi. Rowling sendiri yang tidak mengharap terlalu banyak, sangat terkejut atas sambutan hangat untuk tokoh rekaannya. Semua anak di Inggris mencintai Harry yang kurus, miskin, dan tertindas.
Buku Harry Potter dibuat sebanyak tujuh seri. Semuanya menjadi best seller di seluruh dunia. Rowling sendiri menerima begitu banyak penghargaan untuk bukunya, dan berturut-turut Harry Potter masuk di peringkat atas buku terlaris di Inggris dan Amerika, juga beberapa negara Eropa.
Setiap buku Harry Potter akan terbit, semua orang sudah antre di toko buku untuk mendapat cetakan perdananya. Pernah juga ada kasus di mana satu kontainer berisi cetakan Harry Potter raib dicuri orang.
Petualangan di Layar Kaca
Warner Bros melihat kesempatan tersebut dan kemudian membeli hak ciptanya dan mengangkat kisah ini ke layar kaca. Harry Potter pun semakin terkenal.
Beberapa pengamat buku memperkirakan Harry Potter akan tetap terdengar gaungnya sampai seratus tahun yang akan datang. Kedudukannya setara dengan kisah-kisah klasik seperti karya roman Shakespeare, Charles Dickens, Homer, dan beberapa pengarang klasik lainnya.








Tuesday, December 7, 2010