Pages

Thursday, September 9, 2010

ginjal

Penyakit Ginjal

Penyakit ginjal adalah sepasang organ kembar terletak sebelah menyebelah menyebelah tulang belakang bawah sedikit kepada rangka tulnag rusuk. Ianya menjalankan fungsi terpenting seperti berikut:
  1. membersihkan bahan dan cecair berlebihan dari dalan darah.
  2. menapis darah, menyimpan setengah-setengah kompaun dan membuangkan yang lain.
  3. menolong memperbetulkan tekanan darah, menentukan bilangan sel darah dan kesehatan tulang-tulang.
Bila ginjal musnah, yang terjadi adalah:
Badan tidak berupaya menolak keluar air secukupnya, garam dan lain-lain bahan. Jumlah air di dalam badan bertambah dan tisu-tisu membengkak (OEDEMA). Persebatian cecair dalam badan berubah dengan pesat sehingga menjadikan ia begitu abnormal dan kematian akan berlaku kecuali jika pengubatan secara ?dialisis dijalankan?
Tanda-tanda penyakit ginjal
  1. kepedihan atau kesulitan semasa buang air kencing
  2. kerap membuang air kencing terutama pada waktu malam
  3. mengeluarkan kencing berdarah
  4. bengkak sekeliling mata, bengkak tangan dan kaki terutama di kalangan kanak-kanak
  5. kesakitan sebahagian belakang, sedikit ke bawah dari tulang rusuk (tidak disebabkan oleh gerakan)
  6. tekanan darah tinggi.
Untuk mencegahnya, kita memerlukan obat untuk mencegahnya.
Bahan:
  • 2 buah jeruk nipis
  • 2 sdm kecap manis
  • temulawak
  • kecombrang
Cara membuat:
  • Campur semuanya dengan cawan porselen, lalu ulek hingga halus.
Cara pemakaian:
  • Sehari minum satu sendok teh sekali.
  • Tidak boleh memakai terlalu berlebihan.
Obat ini kita dapatkan di apotik Kimia Farma.
Dengan meminum obat tersebut, dijamin ginjal anda tidak sakit lagi.

hiv aids

Adakah Obat untuk HIV/AIDS Saat Ini?


AIDS merupakan penyakit yang paling ditakuti pada saat ini. HIV, virus yang menyebabkan penyakit ini, merusak sistem pertahanan tubuh (sistem imun), sehingga orang-orang yang menderita penyakit ini kemampuan untuk mempertahankan dirinya dari serangan penyakit menjadi berkurang. Seseorang yang positif mengidap HIV, belum tentu mengidap AIDS. Banyak kasus di mana seseorang positif mengidap HIV, tetapi tidak menjadi sakit dalam jangka waktu yang lama. Namun, HIV yang ada pada tubuh seseorang akan terus merusak sistem imun. Akibatnya, virus, jamur dan bakteri yang biasanya tidak berbahaya menjadi sangat berbahaya karena rusaknya sistem imun tubuh.
Karena ganasnya penyakit ini, maka berbagai usaha dilakukan untuk mengembangkan obat-obatan yang dapat mengatasinya. Pengobatan yang berkembang saat ini, targetnya adalah enzim-enzim yang dihasilkan oleh HIV dan diperlukan oleh virus tersebut untuk berkembang. Enzim-enzim ini dihambat dengan menggunakan inhibitor yang nantinya akan menghambat kerja enzim-enzim tersebut dan pada akhirnya akan menghambat pertumbuhan virus HIV.
HIV merupakan suatu virus yang material genetiknya adalah RNA (asam ribonukleat) yang dibungkus oleh suatu matriks yang sebagian besar terdiri atas protein. Untuk tumbuh, materi genetik ini perlu diubah menjadi DNA (asam deoksiribonukleat), diintegrasikan ke dalam DNA inang, dan selanjutnya mengalami proses yang akhirnya akan menghasilkan protein. Protein-protein yang dihasilkan kemudian akan membentuk virus-virus baru.

Gambar 1A Struktur Virus HIV

Gambar 1B Daur hidup HIV
Obat-obatan yang telah ditemukan pada saat ini menghambat pengubahan RNA menjadi DNA dan menghambat pembentukan protein-protein aktif. Enzim yang membantu pengubahan RNA menjadi DNA disebut reverse transcriptase, sedangkan yang membantu pembentukan protein-protein aktif disebut protease.
Untuk dapat membentuk protein yang aktif, informasi genetik yang tersimpan pada RNA virus harus diubah terlebih dahulu menjadi DNA. Reverse transcriptase membantu proses pengubahan RNA menjadi DNA. Jika proses pembentukan DNA dihambat, maka proses pembentukan protein juga menjadi terhambat. Oleh karena itu, pembentukan virus-virus yang baru menjadi berjalan dengan lambat. Jadi, penggunaan obat-obatan penghambat enzim reverse transcriptase tidak secara tuntas menghancurkan virus yang terdapat di dalam tubuh. Penggunaan obat-obatan jenis ini hanya menghambat proses pembentukan virus baru, dan proses penghambatan ini pun tidak dapat menghentikan proses pembentukan virus baru secara total.
Obat-obatan lain yang sekarang ini juga banyak berkembang adalah penggunaan penghambat enzim protease. Dari DNA yang berasal dari RNA virus, akan dibentuk protein-protein yang nantinya akan berperan dalam proses pembentukan partikel virus yang baru. Pada mulanya, protein-protein yang dibentuk berada dalam bentuk yang tidak aktif. Untuk mengaktifkannya, maka protein-protein yang dihasilkan harus dipotong pada tempat-tempat tertentu. Di sinilah peranan protease. Protease akan memotong protein pada tempat tertentu dari suatu protein yang terbentuk dari DNA, dan akhirnya akan menghasilkan protein yang nantinya akan dapat membentuk protein penyusun matriks virus (protein struktural) ataupun protein fungsional yang berperan sebagai enzim.

Gambar 2 (klik untuk memperbesar)
Gambar 2 menunjukkan skema produk translasional dari gen gag-pol dan daerah di mana produk dari gen tersebut dipecah oleh protease. p17 berfungsi sebagai protein kapsid, p24 protein matriks, dan p7 nukleokapsid. p2, p1 dan p6 merupakan protein kecil yang belum diketahui fungsinya. Tanda panah menunjukkan proses pemotongan yang dikatalisis oleh protease HIV (Flexner, 1998).
Menurut Flexner (1998), pada saat ini telah dikenal empat inhibitor protease yang digunakan pada terapi pasien yang terinfeksi oleh virus HIV, yaitu indinavir, nelfinavir, ritonavir dan saquinavir. Satu inhibitor lainnya masih dalam proses penelitian, yaitu amprenavir. Inhibitor protease yang telah umum digunakan, memiliki efek samping yang perlu dipertimbangkan. Semua inhibitor protease yang telah disetujui memiliki efek samping gastrointestinal. Hiperlipidemia, intoleransi glukosa dan distribusi lemak abnormal dapat juga terjadi.

Gambar 3 (klik untuk memperbesar)
Gambar 3 menujukkan lima struktur inhibitor protease HIV dengan aktivitas antiretroviral pada uji klinis. NHtBu = amido tersier butil dan Ph = fenil (Flexner, 1998).
Uji klinis menunjukkan bahwa terapi tunggal dengan menggunakan inhibitor protease saja dapat menurunkan jumlah RNA HIV secara signifikan dan meningkatkan jumlah sel CD4 (indikator bekerjanya sistem imun) selama minggu pertama perlakuan. Namun demikian, kemampuan senyawa-senyawa ini untuk menekan replikasi virus sering kali terbatas, sehingga menyebabkan terjadinya suatu seleksi yang menghasilkan HIV yang tahan terhadap obat. Karena itu, pengobatan dilakukan dengan menggunakan suatu terapi kombinasi bersama-sama dengan inhibitor reverse transcriptase. Inhibitor protease yang dikombinasikan dengan inhibitor reverse transkriptase menunjukkan respon antiviral yang lebih signifikan yang dapat bertahan dalam jangka waktu yang lebih lama (Patrick & Potts, 1998).
Dari uraian di atas, kita dapat mengetahui bahwa sampai saat ini belum ada obat yang benar-benar dapat menyembuhkan penyakit HIV/AIDS. Obat-obatan yang telah ditemukan hanya menghambat proses pertumbuhan virus, sehingga jumlah virus dapat ditekan.
Oleh karena itu, tantangan bagi para peneliti di seluruh dunia (termasuk Indonesia) adalah untuk mencari obat yang dapat menghancurkan virus yang terdapat dalam tubuh, bukan hanya menghambat pertumbuhan virus. Indonesia yang kaya akan keanekaragaman hayati, tentunya memiliki potensi yang sangat besar untuk ditemukannya obat yang berasal dari alam. Penelusuran senyawa yang berkhasiat tentunya memerlukan penelitian yang tidak sederhana. Dapatkah obat tersebut ditemukan di Indonesia?

kista

Penyakit Kista pada Wanita

Kista adalah suatu organ yang membesar dan di dalamnya berisi cairan, seperti sebuah balon yang berisi air. Pada wanita, organ yang paling sering menjadi kista adalah indung telur. Tidak ada ketentuan apakah indung telur kiri atau kanan yang sering menjadi kista. Pada kebanyakan kasus kista justru tidak memerlukan operasi.

Peran Indung Telur
Setiap wanita mempunyai 2 indung telur kanan dan kiri. Ukuran normalnya sebesar biji kenari. Setiap indung telur berisi ribuan telur yang masih muda, sering disebut juga follicle. Setiap bulan follicle tersebut membesar dan satu di antaranya membesar sangat cepat dan menjadi telur yang matang. Pada peristiwa ovulasi, telur yang matang ini keluar dari indung telur dan bergerak ke rahim melalui saluran telur. Apabila sel telur yang matang ini tidak dibuahi, follicle akan mengecil dan menghilang dalam waktu 2-3 minggu dan akan terus berulang sesuai siklus haid pada seorang wanita. Jikalau ada gangguan proses siklus ini maka akan terjadi apa yang disebut kista.

Jenis Kista
Ada 4 macam kista indung telur. Kista fungsional, dermoid, cokelat (endometriosis) dan kista kelenjar (cystadenoma). Sampai saat ini masih belum diketahui bagaimana terjadinya kista. Biasanya tumbuh sangat pelan dan sering terjadi keganasan pada umur lebih 45 tahun. Dari keempat kista ini yang paling banyak dan justru sering mengecil sendiri seiring dengan membaiknya keseimbangan hormonal adalah kista fungsional.

Sebagian besar kista tanpa gejala dan diketahui secara kebetulan pada waktu periksa dokter. Menurut pengalaman, diketahuinya menderita kista indung telur biasanya sewaktu periksa check up atau sewaktu periksa karena sebab lain.

Selain itu juga dapat timbul gejala yang khas untuk kista indung telur dan sangat terkait dengan jenis kista indung telur.

- Kista Fungsional. Sering tanpa gejala. Timbul gejala rasa sakit apabila disertai komplikasi seperti terpuntir atau pecah, tetapi komplikasi ini sangat jarang. Kista fungsional ini paling sering terjadi dan sangat jarang pada dua indung telur. Ia bisa mengecil sendiri dalam waktu 1-3 bulan.

- Kista Dermoid. Kista ini terjadi karena jaringan dalam telur yang tidak dibuahi. Kemudian tumbuh menjadi beberapa jaringan seperti rambut, tulang dan lemak. Kista dapat terjadi pada dua indung telur dan biasanya tanpa gejala. Timbul gejala rasa sakit apabila kista terpuntir atau pecah.

- Kista Cokelat (endometrioma). Terjadi karena lapisan di dalam rahim (yang biasanya terkelupas sewaktu haid dan terlihat keluar dari kemaluan seperti darah), tidak terletak dalam rahim tetapi melekat pada dinding luar indung telur. Akibat peristiwa ini setiap kali haid, lapisan tersebut menghasilkan darah haid, yang akan terus menerus tertimbun dan menjadi kista. Kista ini bisa pada satu atau dua indung telur. Timbul gejala utama yaitu rasa sakit terutama sewaktu haid atau sexual intercourse.

- Kistadenoma. Berasal dari pembungkus indung telur yang tumbuh menjadi kista. Kista jenis ini juga dapat menyerang indung telur kanan dan kiri. Gejala yang timbul biasanya akibat penekanan pada bagian tubuh sekitar seperti kandung kencing sehingga dapat menyebabkan semacam ''beser''.

Apakah Bahaya?
Salah satu bahaya yang ditakuti ialah apabila kista tersebut menjadi ganas. Sekalipun tidak semua kista mudah berubah menjadi ganas. Berdasar kajian teoritik, kista fungsional yang paling sering terjadi dan sangat jarang menjadi ganas. Sebaliknya kistadenoma yang jarang terjadi tetapi mudah menjadi ganas terutama pada usia di atas 45 tahun atau kurang dari 20 tahun.

Bahaya lain dari kista adalah apabila terpuntir. Kejadian ini akan menimbulkan rasa sakit yang sangat dan memerlukan tindakan darurat untuk mencegah kista jangan sampai pecah. Apabila kista tersebut sampai pecah bisa mengakibatkan hal-hal yang sangat berbahaya bagi penderita.

kanker kulit

Penyakit Kanker Kulit

Penyakit kanker kulit dewasa ini cenderung mengalami peningkatan jumlahnya terutama di kawasan Amerika, Australia dan Inggris. Berdasarkan beberapa penelitian, mereka orang-orang kulit putih yang lebih banyak menderita jenis kanker kulit ini. Hal tersebut diprediksikan sebagai akibat seringnya mereka terkena (banyak terpajan) cahaya matahari. Di Indonesia penderita kanker kulit terbilang sangat sedikit dibandingkan ke-3 negara tersebut, namun demikian kanker kulit perlu dipahami karena selain menyebabkan kecacatan (merusak penampilan) juga pada stadium lanjut dapat berakibat fatal bagi penderita.

Penyakit Kanker Kulit adalah suatu penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel-sel kulit yang tidak terkendali, dapat merusak jaringan di sekitarnya dan mampu menyebar ke bagian tubuh yang lain. Ada tiga jenis kanker kulit yang umumnya sering diderita manusia, diantaranya adalah karsinoma sel basal (KSB), karsinoma sel skuamosa (KSS) dan melanoma maligna (MM).
Kanker Kulit Ganas

  • Karsinoma Sel Basal (KSB)


  • Merupakan jenis penyakit kanker kulit yang paling banyak diderita. Kanker jenis ini tidak mengalami penyebaran (metastasis) kebagian tubuh lainnya, tetapi sel kanker dapat berkembang dan menyebabkan kerusakan jaringan kulit sekitarnya. Warna kulit yang terang dan sering terkena pijaran cahaya matahari keduanya diduga sebagai penyebab Karsinoma Sel Basal. Faktor lain yang juga dapat menjadi penyebab jenis kanker ini adalah system imun tubuh yang lemah (baik dampak penyakit lain atau pengobatan), luka bakar, sinar X-ray.

    1. Tanda dan Gejala
    Bagian tubuh yang terserang kanker sel basal biasanya wajah, leher dan kulit kepala. Adapun tanda-tanda penyakit kanker berjenis ini adalah benjolan yang agak berkilat, kemerahan dengan pinggir meninggi yang berwarna agak kehitaman, kelainan seperti jaringan parut dan lecet/lika yang tidak sembuh-sembuh.

    2. Diagnosa Jenis kanker
    Metode tunggal untuk memastikan penyakit kanker sel basal yaitu Dokter akan melakukan pemeriksaan klinis dan histopatologis dengan mengambil sample bagian kulit yang di anggap sebagai jaringan kanker (biopsy) untuk diteliti dibawah mikroskop.

    3. Therapy dan Pengobatan
    Apabila diagnosa telah ditegakkan secara jelas bahwa penderita mengalami kanker kulit berjenis sel basal, maka tindakan yang dilakukan umumnya adalah pembedahan atau pengangkatan jaringan kulit (kanker) secara komplit, atau dapat pula dengan tindakan penyinaran. Metode lainnya yang juga kerap dilakukan adalah bedah beku, bedah listrik, laser, fotodinamik serta dengan obat-obatan baik yang dioleskan maupun disuntikkan (kemoterapi).

  • Karsinoma Sel Skuamosa (KSS)


  • Merupakan jenis penyakit kanker kulit yang lebih banyak diderita pria terutama kaum lanjut usia (lansia). Ini adalah jenis kanker kulit dimana terjadi keganasan sel keratinosit epidermis, merupakan kanker kulit ke dua tersering. Penyakit kanker kulit KSS ini dapat menyebar kebagian tubuh yang lain, umumnya diderita mereka yang berada diwilayah tropik.

    Seperti halnya penyakit KSB, kanker kulit jenis ini juga diduga akibat sinar matahari (dominannya), Imun tubuh yang lemah, virus, bahan-bahan kimia dan jaringan parut juga dapat menimbulkan penyekit ini. Adapun tanda dan gejalanya ialah mempunyai kelainan berupa benjolan-benjolan atau luka yang tidak sembuh-sembuh. Diagnosa ditegakkan dengan metode yang sama pada KSB, begitupun tindakan therapy dan pengobatan cenderung sama dengan kanker sel basal.

  • Melanoma Maligna (MM)


  • Ini adalah jenis penyakit kanker kulit yang paling ganas dan berpotensi mematikan. Di Amerika, didapatkan data enam dari tujuh penderita kanker ini meninggal dunia. Dan jumlah orang yang terserang meningkat dari tahun ke tahun. Melanoma Maligna bisa berkembang dari tahi lalat timbul yang sudah ada atau yang baru muncul.

    1. Tanda dan Gejala
    Informasi ini sangat penting sekali bagi meraka yang memiliki tahi lalat yang kemudian mengalami perubahan baik warna, ukuran maupun bentuknya, Tahi lalat terkadang terasa gatal dan bila digaruk mengeluarkan darah. Sel kanker ini tumbuh dari melanosit, yaitu sel kulit yang berfungsi menghasilkan zat warna melanin.

    Kanker ini dicirikan dengan ABCD, yaitu A= Asimetrik, bentuknya tak beraturan. B= Border atau pinggirannya juga tidak rata. C= Color atau warnanya yang bervariasi dari satu area ke area lainnya. Bisa kecoklatan sampai hitam. Bahkan dalam kasus tertentu ditemukan berwarna putih, merah dan biru. D= Diameternya lebih besar dari 6 mm.

    2. Diagnosa Melanoma Maligna
    Penegakan diagnosa pada kasus penyakit kanker kulit jenis ini sama halnya dengan kedua jenis kanker kulit di atas (KSB dan KSS), yaitu dilakukannya tindakan biopsy untuk pemeriksaan dibawah mikroskop.

    3. Therapy dan Pengobatan
    Melanoma Maligna merupakan jenis kanker kulit yang paling ganas, dapat menyebar kebagian tubuh lainnya seperti kelenjar limfa. Tindakan yang dilakukan pada penderita kanker jenis ini adalah pengangkatan secara komplit jaringan kanker dengan jalan pembedahan, apabila telah diketahui terjadi penyebaran maka dibutuhkan operasi lanjutan untuk mengangkat jaringan di sekitarnya. Jika sel kanker ditemukan menyebar ke kelenjar limfa, maka mau tidak mau kelenjarnya juga diangkat.

    lupus

    LUPUS
       
                         
         ruam pada wajah                        anjing lupus                                ruam  pada kulit


      Tubuh memiliki kekebalan untuk    menyerang   penyakit dan menjaga tetap 
      sehat. Namun, apa jadinya jika kekebalan   tubuh justru    menyerang  organ 
      tubuh yang  sehat. Penyakit Lupus diduga berkaitan dengan sistem imunologi 
      yang berlebih.
      Penyakit ini tergolong misterius. Para dokter kadang bingung mendiagnosis
      penyakit ini. Namanya sedikit unik, LUPUS.

      Lupus  dalam bahasa Latin    berarti "anjing hutan". Istilah ini    mulai dikenal 
      sekitar     satu abad lalu. Awalnya,   penderita penyakit ini dikira mempunyai 
      kelainan kulit,   berupa kemerahan di sekitar hidung dan pipi . 
      Bercak-bercak merah di bagian wajah dan lengan, panas dan rasa lelah 
      berkepanjangan , rambutnya rontok, persendian  kerap bengkak dan timbul 
      sariawan.    Penyakit   ini tidak hanya     menyerang kulit,    tetapi juga dapat 
      menyerang hampir seluruh organ yang ada di dalam tubuh.

     Gejala-gejala penyakit dikenal    sebagai   Lupus Eritomatosus Sistemik  
      (LES) alias Lupus. Eritomatosus  artinya kemerahan. sedangkan sistemik
      bermakna menyebar luas keberbagai   organ tubuh. Istilahnya disebut   LES
      atau Lupus.  

      Masih awam

      Jumlah penderita Lupus ini tidak terlalu banyak. Menurut data pustaka, di
      Amerika Serikat ditemukan 14,6  sampai 50,8 per 100.000. Di Indonesia 
      bisa   dijumpai sekitar 50.000 penderitanya.

      Sedangkan    di   RS Ciptomangunkusumo Jakarta,    dari 71 kasus yang 
      ditangani  sejak awal 1991 sampai akhir 1996 , 1 dari 23 penderitanya 
      adalah   laki-laki.
      Penyakit Lupus masih sangat awam bagi masyarakat.

      Setelah diteliti penyebab Lupus karena faktor keturunan dan lingkungan.
      Penyakit ini justru diderita wanita usia produktif sampai usia 50 tahun.
      Namun   begitu, ada juga pria  yang mengalaminya. Ahli menduga penyakit
      ini   berhubungan dengan hormon estrogen.

      Karena Lupus menyerang wanita subur, kerap menimbulkan berbagai aspek
      kesehatan.    Misalnya hubungan  dengan    kehamilan yang menyebabkan 
      abortus,   gangguan perkembangan janin atau pun bayi meninggal  saat lahir.

      Namun, hal ini bisa saja terjadi sebaliknya. Artinya, justru kehamilan bisa 
      memperburuk gejala Lupus. Sering dijumpai gejala Lupus muncul sewaktu 
      hamil atau setelah melahirkan.

      Otoimun  

      Lupus merupakan penyakit yang menyerang perubahan  sistem kekebalan
      perorangan, yang sampai kini belum diketahui penyebabnya. Penyakit ini 
      muncul akibat kelainan fungsi sistem kekebalan tubuh.

      Dalam tubuh seseorang terdapat antibodi yang berfungsi menyerang sumber
      penyakit yang akan masuk dalam tubuh. Uniknya, penyakit Lupus ini antibodi
      yang terbentuk dalam tubuh muncul berlebihan.
      Hasilnya, antibodi justru menyerang sel-sel jaringan organ tubuh yang sehat.
      Kelainan ini disebut autoimunitas .

      Antibodi yang berlebihan ini, bisa masuk ke seluruh jaringan dengan dua 
      cara  yaitu :.
      Pertama, antibodi aneh ini bisa   langsung menyerang   jaringan  sel tubuh, 
      seperti   pada sel-sel darah merah yang menyebabkan  selnya akan hancur. 
      Inilah yang  mengakibatkan  penderitanya kekurangan sel darah merah atau 
      anemia.

       Kedua, antibodi bisa bergabung dengan antigen (zat perangsang pemben
      tukan  antibodi), membentuk ikatan yang disebut kompleks imun.Gabungan 
      antibodi  dan antigen mengalir bersama darah, sampai tersangkut di pem
      buluh  darah   kapiler akan menimbulkan peradangan.

      Dalam keadaan normal, kompleks ini akan dibatasi oleh sel-sel radang 
      (fagosit)   Tetapi, dalam keadaan abnormal,  kompleks ini tidak dapat 
      dibatasi dengan   baik. Malah sel-sel radang tadi bertambah banyak sambil 
      mengeluarkan  enzim, yang menimbulkan peradangan di sekitar kompleks.

      Hasilnya, proses peradangan akan berkepanjangan dan akan merusak 
      organ  tubuh dan mengganggu fungsinya. Selanjutnya, hal ini akan terlihat 
      sebagai  gejala penyakit. Kalau hal ini terjadi, maka dalam jangka panjang 
      fungsi organ  tubuh akan terganggu.

      Umumnya  penderita   Lupus   mengalami gejala seperti.  kulit yang mudah 
      gosong akibat   sinar matahari serta   timbulnya   gangguan   pencernaan.
      Gejala  umumnya  penderita   sering merasa lemah,  kelelahan  yang
      berlebihan, demam dan pegal-pegal.   Gejala ini terutama didapatkan pada  
      masa aktif, sedangkan pada masa remisi (nonaktif) menghilang.

      Pada kulit, akan muncul ruam merah yang membentang di kedua pipi, mirip 
      kupu-kupu. Kadang disebut  (butterfly rash). Namun ruam merah menyerupai 
      cakram bisa muncul di kulit seluruh tubuh, menonjol dan kadang-kadang 
      bersisik.

      Melihat banyaknya gejala penyakit ini, maka wanita yang sudah terserang 
      dua atau lebih gejala saja, harus dicurigai mengidap  Lupus.
      Untuk sembuh total dari penyakit ini, tampaknya sulit. Dokter lebih berfokus
      pada pengobatan yang sifatnya sementara.Lebih difokuskan untuk mencegah
      meluasnya penyakit dan tidak menyerang organ vital tubuh.